Minggu, 21 November 2010

SEDEKAH DENGAN HARTA YANG DICINTAI

Memberikan sesuatu yang paling dicintai merupakan salah satu yang dirasakan paling berat dalam kehidupan seseorang. Apabila anda mempunyai baju yang bagus, baju yang memang anda senangi sepanjang kehidupan anda, maka bagaimana anda bisa memberikan tersebut kepada orang lain.

Sungguh hal ini hanya gampang diucapkan akan tetapi akan susah untuk dilakukan, karena menyangkut perasaan seseorang. Hal ini merupakan ujian sejauhmana anda mampu memberikan sesuatu yang anda sukai.

Nabi Ibrahim bermimpi mengorbankan Ismail anaknya, maka sungguh Ibrahim menangis karena Ismail adalah anak yang satu-satunya dicintainya. Sebagai hamba Allah Ibrahim tetap mengorbankan anaknya walaupun digantikan oleh hewan kurban oleh Allah swt.

Kalau anda tahu bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang anda cintai di dunia ini tidak akan lama dan tidak akan kekal, sedangkan jika anda mencintai Allah akan selalu kekal selamanya.

Nasruddin Abdus Somad mengatakan memberikan sesuatu yang dicintai memang sangat susah, anda membutuhkan proses yang memungkinkan hati anda lebih lembut dan mengalahkan ego. Bagaimana caranya, segeralah realisasikan berikan barang / sesuatu apa yang paling anda cintai……………….

Disarikan dari Kisah inspiratif para pelaku sedekah dari Amrin Ra’uf

Rabu, 10 November 2010

KECEWA SETELAH SEDEKAH

Apakah anda pernah merasa kecewa ketika setelah bersedekah dengan niat untuk mengatasi masalah atau kesulitan seperti yang dianjurkan Nabi, ternyata tidak kunjung menerima seperti yang pernah dijanjikan. Padahal sudah jelas dikatakan :

  • Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dai Allah) dengan mengeluarkan sedekah (HR. Al-Baihaqi)
  • Allah berfirman dalam hadis Qudsi: “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)

Bahkan sudah ditambah amal amal lain seperti shalat Dhuha, Shalat Tahajud dan lain-lain tapi sepertinya kesulitan itu tak kunjung habis. Jangan terburu-buru berkecil hati dan berputus asa, nanti kita dapat digolongkan orang yang sesat. Dalam surat QS. Al Hijr: 56 Allah berfirman “ Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan, kecuali orang-orang yang sesat”

Apa yang harus dilakukan :

  1. Perbaiki hubungan silaturahmi, terutama dengan orang tua, Ridho Allah selaras dengan ridho orang tua, begitu juga pastinya murka-Nya, pasti selaras dengan murka orang tua. Hubungan dengan teman harus diperhatikan, kita dilarang memutuskan tali silaturahmi apalagi dendam.
  2. Perbanyak beristiqfar dan shala Taubat. Meminta ampunan atas kesalahan atau dosa yang sadar atau tidak sering kita lakukan. Dengan orang lainpun kita sering meminta maaf kalau ada kesalahan, apalagi kepada Tuhan yang mengatur segala urusan.
  3. Tetap konsisten shalat dhuha dan Tahajud. Shalat Dhuha dikenal sebagai “ Shalat pemancing rejeki” begitu juga shalat Tahajud. Shalat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, insya Allah Tuhan akan memberi tanpa harus diminita.
  4. Perbanyak sedekah. Kemungkinan sedekah masih dianggap kurang dan kita masih pelit dalam bersedekah dengan berlindung dibalik alasan “ biar sedikit asal ikhlas “. Kembali dianjurkan bersedekah 10 % dari “ nilai masalah kita “.
  5. Tetap memaksimalkan ikhtiar. Doa tanpa ikhtiar tidak akan mengubah kehidupan atau menyelesaikan masalah kita. Allah berfirman tidak akan mengubah nasib seseorang kalau dia sendiri yang tidak mau berubah atau berusaha mengubah nasibnya sendiri.

Sumber : Disarikan dari buku Ternyata Sedekah tidak harus Iklhas oleh Marah Adil