Sabtu, 23 Oktober 2010

SEDEKAH DENGAN HARTA YANG HALAL

SEDEKAH DENGAN HARTA YANG HALAL.

Rasulullah SAW bersabda: "Akan tiba suatu zaman di mana orang tidak peduli lagi terhadap harta yang diperoleh, apakah ia halal atau haram." (HR Bukhari). Empat belas abad lebih, setelah Rasulullah menyatakan hadist ini, kini kita sedang menyaksikan sebuah kenyataan dimana orang sangat berani melakukan korupsi, penipuan, penggelembungan nilai proyek, pemerasan, penyuapan, pengoplosan BBM, produksi barang bajakan, bermain valas, dsb. Sehingga banyak orang yang menjadi korban karenanya. Bahkan tak jarang orang mengatakan "mencari yang haram aja sulit apalagi yang halal".

Allah SWT sebenarnya telah memanggil hamba-Nya yang mukmin untuk mencari harta yang halal dan tidak makan kecuali yang halal: "Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik, yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu benar-benar menyembah kadapa-Nya (QS. 2:172). Dalam ayat lain Allah berfirman: "Wahai manusia! Makanlah yang halal dan baik dari makanan yang ada di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan,sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu (QS. 2:168).

Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dari ayat-ayat di atas:

  1. Allah yang menciptakan manusia tentu Dialah yang paling tahu apa yang terbaik bagi manusia. Barang-barang yang Allah haramkan itu bisa dipastikan bila dilanggar akan merusak tubuh kita. Dan kita telah menyaksikan betapa orang yang korupsi, meski sedikit, telah menghancurkan negara dan nasib berjuta rakyat, sebagaimana orang yang mabuk-mabukan telah merusak dirinya, akalnya, dan masa depannya.
  2. Harta yang haram ada dua macam: pertama, haram secara zat, seperti daging babi, bangkai, minuman yang memabukkan. Kedua, haram secara proses pendapatan, seperti harta hasil korupsi, curian, judi, penipuan, dsb. Kedua macam harta ini sama-sama membawa malapetaka bagi manusia dan kemanusiaan.
  3. Memperoleh harta secara halal adalah perjuangan yang sangat mulia, karena pada ayat di atas, Allah menganggapnya sebagai ekspresi keimanan dan bukti mensyukuri nikmat-Nya.

Rasulullah SAW pernah bercerita tentang seorang yang sedang dalam perjalanan panjang, rambutnya kusut, pakaiannya kotor, ia menadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Rabb! Ya Rabb! Sedangkan makanan, minuman, dan pakaiannya haram. Mana mungkin, kata abi, permohonannya akan dikabulkan oleh Allah (HR Muslim). Ketika menyebut hadist ini Ibnu Katsir mengatakan: makanan halal adalah penyebab diterimanya doa dan ibadah, sebagaimana makanan haram penyebab ditolaknya doa dan ibadah.

Dalam bersedekahpun kita harus mengupayakan menggunakan harta yang bersumber dari harta yang halal. semoga Allah Swt memberikan kemudahan dan memberi petunjuk untuk mendapatkan harta yang halal yang tidak terkontaminasi oleh harta yang haram.

-------------------------------------------------
(Diambil dari Hikmah Republika)