Sabtu, 14 Agustus 2010

PAHALA INFAQ

PAHALA INFAQ

Dalam Hadis Qudsi, Allah berfrman :

Wahai Bani Adam ! lakukanlah infaq, pasti Aku akan limpahkan kurnia kepadamu. Sesungguhnya nikmat dan kelebihan Nya, sangat penuh berlimpah ruah, tidak susut sedikitpun baik siang maupun malam.

Allah memerintahkan manusia supaya melakukan infaq dan membelanjakan sebagian rizqi yang telah dilimpahkan-Nya kepada fakir, miskin, orang yang sangat memerlukannya dan untuk kebaikan dan kemanfaatan orang banyak.

Allah tetap dan pasti membalas infaq atau belanja yang telah dikeluarkan hamban-Nya, dan akan dibalas berlipat ganda. Allah membalas dengan cara-Nya sendiri, baik hamba-Nya sadar atau tidak sadar, balasan-Nya akan melimpah kepadanya di dunia atau ditangguhkan pada waktu yang ditentukan-Nya sendiri atau ditangguhkan-Nya pada hari akhirat kelak.

Allah mempunyai gudang rizki dan nikmatnya sangat penuh, bertumpuk dan melimpah ruah, tidak pernah susut isinya dan tidak pernah berkurang, oleh karena itu jangan merasa ragu melakukan infaq kepada kerabat, keluarga dan family terdekat (yang bukan menjadi tanggungannya) ada lebih utama daripada ke orang lain. Sesudah mereka, barulah dilakukan kepada orang-orang fakir yang taat kepada Allah. Mendahulukan mereka daripada orang yang tidak melaksanakan kewajiban agamanya, akan menjaga dan merangsang mereka untuk terus berpegang kepada agamanya. Demikianlah seterusnya dan diutamakan mana yang lebih besar manfaatnya, lebih bermanfaat kegunaannya dan lebih banyak buahnya.

Dalam Q.S.2 .al- Baqarah : 261 :

Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah seperti sebuah biji yang tumbuh menjadi tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu berbuah seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Allah mempunyai karunia yang luas, lagi maha mengetahui.

Dalam Q.S.2. al- Baqarah : 245

Siapakan yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik? Allah akan melipatgandakan pahalanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah yang menyempitkan dan Yang melapangkan rizki. Dan kepa-Nya kalian dikembalikan

Dalam QS.57.al-Hadid : 7

Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik? Allah akan melipatkan gandakan pahala baginya yang mulia.

Dalam QS.35. Fathir : 29-30

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizkinya yang Kami anugerahkan kepada mereka baik secara diam-diam maupun secara terang terangan. Merekalah yang mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi. Karena Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima Syukur.

Semua anjuran, sifat dan akhlaq yang disebut dalam al-Quran itu, telah menjadi akhlaq Nabi saw dan telah diamalkan sebagaimana mestinya.Nabi saw, orang paling darmawan. Beliau banyak sekali melakukan infaq dan sempurna sekali kedermawanannya

Semoga kita dapat mencontohnya dengan penuh ikhlas.

Disarikan dari Hadits Qudsi.

MATEMATIKA SEDEKAH

Matematika Sedekah

Artikel ustadz Yusuf Mansur

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.


Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain.kepada yang mau peduli dan berbagi.


Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.


Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?


10 – 1 = 19
Pertambahan ya? Bukan pengurangan? Kenapa matematikanya begitu? Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar? Kenapa bukan 10-1 = 9? Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi.


Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat. Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.


Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita.


Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.

Ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:
10 – 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 – 2= 28
10 – 3= 37
10 – 4= 46
10 – 5= 55
10 – 6= 64
10 – 7= 73
10 – 8= 82
10 – 9= 91
10 – 10= 100

Semakin banyak dan semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari Allah.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.

2.5 % Tidaklah Cukup

Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga kesedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.

Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut:
Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki tak terdugasebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000


Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, “hanya” jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya “hanya” 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya. Coba Jajal Sedekah 10 % Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup.

Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb, yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh. Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.

Ilustrasi sedekah 10%.


Sedekah: Sebesar 10%
10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000
Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000
Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan 2.5 ITU CUKUP, KALAU ..

Setiap perbuatan, pasti ada balasannya.


Minggu, 01 Agustus 2010

AL-QAYYUM (YANG BERDIRI SENDIRI / YANG MEMENUHI KEBUTUHAN MAHKLUK)


Kata al-Qayyum dari akar kata yang terdiri dari tiga huruf, yaitu Qaf, Wauw, dan Mim. Maknanya yang pertama, sekelompok manusia, dari sini lahir kata Qaum / Kaum. Kedua, bermakna tegak lurus, dari sini lahir makna berdiri. Dan ketiga adalah tekad, dan dari sini muncul bersinambungan dan terus menerus, karena tanpa tekad kesinambungan tidak akan terlaksana.

Yang meneladani sifat Allah ini, dituntut untuk tidak menoleh kepada selain Allah dalam memenuhi kebutuhannya. Menggunakan yang dihamparkan Allah di alam raya ini untuk menegakkan hidupnya, tanpa mengandalkan kecuali dirinya sendiri. Selanjutnya dia dituntut agar memberikan perhatian penuh kepada mahkluk-makhluk Allah, dan sedapat mungkin memenuhi kebutuhan mereka, material dan spiritual.

Wahai Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri memenuhi kebutuhan seluruh makhluk-Nya. Dengan rahmat-Mu aku memohon bantuan, dari siksa-Mu aku memohon perlindungan, luruskan dan perbaikilah semua keadaanku, jangan Engkau biarkan aku sendiri dengan diriku walau sekejap mata. Ya Allah, campakkanlah kedalam hatiku harapan kepada-Mu, dan putuskan harapanku mengandalkan selain-Mu, agar aku tidak mengharap kecuali kepada-Mu. Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Mengetahui rahasia-rahasia kami, maka peliharalah. Engkaulah Yang Maha Mengetahui aib keburukan kami, maka tutupilah. Engkaulah Yang Maha Mengetahui kebutuhan-kebutuhan kami maka penuhilah.

Disarikan dari buku Menyingkap tabir Ilahi dari M. Quraish Shihab